Pengolahan daun kayu putih dimaksudkan untuk mengekstrak minyak kayu putih yang ada pada daun tanaman ini. Proses produksi dalam pembuatan minyak kayu putih diawali dengan pemetikan daun kayu putih. Dalam proses pemetikan ada 2 macam cara, yaitu:
2. pemetikan sistem urut, yakni dengan langkah dipotong gunakan alat ( arit ) spesial untuk daun-daun yang telah cukup usia. langkah ini jadi kurang praktis, dikarenakan pemetik mesti menentukan daun satu per satu.
pemetikan dikerjakan pada awal musim kemarau, pada waktu telah sedikit turun hujan hingga tidak mengganggu pekerjaan pemetikan daun. di samping itu, bila pemetikan dikerjakan pada awal musim kemarau, pada akhir musim hujan ( awal musim kemarau ) setiap tanaman sudah menumbuhkan daun didalam jumlah yang cukup banyak. karena, pemetikan atau pengambilan daun-daun kayu putih bisa dikerjakan sekali didalam 1 tahun, bila perkembangan tanaman subur. sesudah pemetikan daun, daun kayu putih yang siap untuk disuling disimpan terlebih dulu.
penyimpanan dikerjakan dengan menebarkan daun di lantai yang kering serta mempunyai ketinggian lebih kurang 20cm, dengan situasi suhu kamar serta sirkulasi hawa terbatas. didalam penyimpanan ini, daun-daun tidak bisa disimpan didalam karung dikarenakan dapat menyebabkan minyak yang dihasilkan berbau apeg serta kandungan sineol didalam minyak rendah. penyimpanan daun dikerjakan optimal sepanjang 1 minggu. rusaknya minyak kayu putih akibat penyimpanan terlebih berlangsung dikarenakan sistem hidrolisis serta pendamaran komponen-komponen yang ada didalam daun. dampak hidrolisis ini bisa dicegah dengan menaruh daun di area yang kering dengan sirkulasi hawa sekecil barangkali. namun dampak pendamaran bisa diminimalkan mempersingkat waktu penyimpanan serta turunkan suhu penyimpanan.
didalam sistem setelah itu, daun kayu putih masuk didalam sistem pembuatan minyak kayu putih. sistem penyulingan minyak kayu putih ini terbagi didalam 3 step, yakni :
1. pembuatan uap
alat-alat yang dipakai pada pembuatan uap sebagai pensuplai uap panas diantaranya :
a ) boiler berperan untuk menghasilkan uap yang dapat dipakai untuk mendestilasi minyak kayu putih dari daun kayu putih pada bak daun yang dihasilkan air yang datang dari water softener yang dimasukkan ke didalam boiler dengan pompa. pada boiler dilengkapi dengan panel automatic, yang berperan sebagai pengontrol boiler supaya safe serta berperan dengan baik. panel automatic juga berperan mengontrol boiler untuk terkait dengan kipas penghisap asap keluar, pompa pengisi air boiler serta pompa water softener.
b ) area bakar berperan sebagai area pembakaran bahan bakar dari daun bekas masak kayu putih ( bricket ) serta sebagai area pemanasan air awal yang dikaitkan dengan boiler. konstruksi dinding api dari pipa-pipa uap yang melengkung serta jadi satu diatas dengan pipa uap diameter 10” serta dipadukan dengan uap yang terbentuk di boiler. lantai area bakar terbuat dari semen tahan api serta berlubang-lubang untuk pemasukan hawa fresh dari luar yang dihisap oleh exhaust fan.
c ) exhaust fan berperan menghisap hawa panas yang sudah digunakan untuk memanasi area bakar dari ketel uap serta memasukkan hawa fresh ke didalam area bakar untuk lantas dihembuskan ke cycloon.
d ) cycloon berperan memisahkan debu yang terhisap dari boiler oleh exhaust fan supaya tidak keluar ke hawa bebas.
e ) chimney berperan mengalirkan asap pembakaran ke hawa. namun untuk pengumpan air dipakai alat-alat seperti berikut.
a ) pompa feeding water berperan memompa air untuk masuk ke didalam boiler dengan otomatis dari tangki air umpan yang sudah dilunakkan didalam tangki water softener.
b ) water softener berperan melunakkan air yang masuk ke didalam boiler dari kandungan kapur, supaya tidak gampang membentuk susunan kapur yang melekat dibagian didalam boiler.
c ) feed pump water softener berperan memompa air yang dapat dikerjakan ke didalam water softener dari bak air.
d ) feed tank berperan menaruh air yang telah ditinggalkan water softener serta telah lunak untuk dipompa masuk ke didalam boiler.
2. penguapan daun
alat-alat yang dipakai pada penguapan atau pemasakan daun yaitu seperti berikut :
a ) bak daun
berperan sebagai wadah untuk keranjang yang diisi daun kayu putih yang dapat diberi uap panas dari ketel uap. kapasitas bak yaitu 1. 500 kg. jumlah bak daun di pabrik ini ada 2 unit.
b ) keranjang daun
berperan untuk area daun kayu putih yang dapat dimasak / diuapi didalam bak daun, hingga gampang untuk dimasukkan serta dikeluarkan. kapasitas keranjang yaitu 1. 250 kg daun kayu putih. jumlahnya 2 unit.
c ) hoist crane
berperan untuk memasukkan serta mengangkat keranjang daun dari bak daun yang dapat serta sudah selesai dimasak. kapasitas daya angkat 1 ton, tengah jumlahnya 1 buah.
3. pendinginan serta pembelahan minyak dengan air
alat-alat yang dipakai pada sistem pendinginan uap minyak daun kayu putih, diantaranya yaitu :
a. condensor
berperan mengembunkan uap minyak air serta uap air yang keluar dari ketel uap untuk jadikan cairan dengan langkah didinginkan.
b. pompa air condensor
berperan memompa air pendingin dari bak air pendingin untuk dipompa masuk ke didalam condensor serta keluar lagi menuji cooling tower.
c. cooling tower
Berperan mendinginkan air dari bak air yang dapat dialirkan melewati condensor, dari suhu 1040f ( 400c ) jadi 920f ( 330c ). namun untuk memisahkan air dengan minyak kayu putih, alat-alat yang dipakai yaitu seperti berikut :
a ) separator
berperan memisahkan minyak kayu putih dari air yang keluar berbarengan dari kondensor gunakan sistem gravitasi. air dapat keluar dari sisi bawah serta segera dibuang ke sungai, namun minyak kayu putih dapat keluar sisi atas. sistem pembelahan ini dikontrol melewati kaca pengamat.
b ) tangki penampung minyak kayu putih
berperan menyimpan minyak kayu putih dari separator. kapasitas 200 liter.
0 comments:
Post a Comment