Wednesday, 9 January 2013

Pembuatan bibit kayu putih secara generatif (persemaian)

Kriteria areal persemaian diantaranya gampang dijangkau, sumber air ( ketersediaan air ) cukup, topografi relatif datar, tenaga kerja relatif gampang didapatkan, terhindar dari penggembalaan serta ada saluran ( drainase ) pembuangan air yang baik.

Persiapan media tabur :

  1.  mempersiapkan bak tabur dengan lubang drainase dibawahnya. bak tabur tak perlu terlampau luas dikarenakan ukuran benih amat halus, cukup hanya bak plastik ukurati 25 kali 35 kali 10 cm sebagian buah.
     
  2. media tabur cukup menggunakan pasir steril dengan langkah dijemur di bawah cahaya matahari, atau digoreng kering ( sangrai ), atau disemprot dengan fungisida ( benlate ).
     
  3. media tabur tidak padat, serta mesti memiliki porositas yang baik ( pasir ) hingga tidak mengakibatkan kerusakan perakaran pada waktu disapih.
     
  4. pada step ini media tak perlu subur atau dipupuk, dikarenakan karakternya sesaat serta kecambah tetap mempunyai nutrisi bawaan dari lembaganya ( cotyledon )

    Penaburan
  5. benih sebelum saat ditabur baiknya digabung pasir halus yang steril, supaya benih tidak menggumpal ( menggerombol ) mengingat ukuran benih amat halus.
     
  6. benih ditabur merata diatas bak tabur, lantas ditutup dengan sedikit susunan pasir halus supaya benih tidak gampang terbang
  7. untuk melindungi kelembapan serta tiupan angin, baiknya bak tabur ditutup plastik transparan ( sungkup )
     
  8. penyiraman dikerjakan gunakan sprayer halus saat pagi serta sore hari supaya media tabur senantiasa basah ( lembab ). sesudah pekerjaan penyiraman selesai, plastik ditutup kembali, dikarenakan benih dapat berkecambah jika sinar, oksigen serta air cukup ada.
     
  9. sesudah ± 5 hari dibedeng tabur benih mulai berkecambah, serta + 2 minggu siap untuk dipindah ke bedeng sapih.

    Persiapan penyapihan
  10. mempersiapkan bedeng sapih dengan ukuran 5m kali 1m supaya meringankan didalam perawatan.
     
  11. media sapih yang dipakai baiknya memiliki kandungan nutrisi yang lebih lengkap, yakni gunakan media tanah, pasir serta kompos dengan perbandingan 7 :2 :1.
     
  12. media dimasukkan kedalam kantong plastik ( polybag ). ukuran polybag yang dipakai tak perlu terlampau besar, dikarenakan batang serta tajuk semai kayu putih ukurannya relatif ramping, hingga cukup menggunakan ukuran 9cm kali 12cm.
     
  13. jika menggunakan potrays, maka media yang dipakai yaitu yang bisa kompak dengan akar serabut tanaman, hingga pada waktu dilepaskan dari potrays media tidak hancur. dianjurkan menggunakan bahan organik tanaman digabung dengan kompos.
     
  14. kantong plastik ( polybag ) baiknya disusun teratur di bedeng sapih yang sudah disediakan, untuk meringankan perawatan serta mengkalkulasi jumlah bibit.
     
  15. pemasangan naungan cabaya ( paranet 75% ) sepanjang 3 bln. supaya intensitas cabaya tidak terlampau tinggi terlebih pada waktu siang hari serta tambah baik lagi naungan bisa di buka saat pagi hari supaya sinar pagi ( ultra violet ) bisa tentang bibit serta media hingga perkembangan bibit lebih sehat.
     
  16. pemasangan sungkup plastik transparan di bedeng sapih supaya kelembapan bisa terjaga. hasil percobaan tunjukkan bahwa dengan pemberian sungkup plastik transparan bisa menghimpit kematian bibit. pekerjaan ini baiknya telah siap sebelum saat dikerjakan pekerjaan penaburan.

    Penyapihan

    1. ciri-ciriistik semai kayu putih amat khas dibanding type tanaman rimba yang lain hingga membutuhkan perlakuan spesial.
       
    2. sesudah bibit ada sepanjang 2 minggu di bedeng tabur, atau tumbuh daun 2 helai atau lebih serta tinggi kian lebih 1cm, maka bibit segera dipindahkan ke bedeng sapih. penyapihan baiknya menggunakan alat pinset, dikarenakan situasi semai amat kecil serta sensitif pada gesekan.
       
    3. jika jarak pada bak tabur berjauhan dengan areal penyapihan, maka bibit dari bedeng tabur di ambil serta dipindahkan ke kotak plastik yang diisi air bersih, supaya bibit tidak cacat serta tidak kekeringan.
       
    4. dibikin lubang tanam pada media sapih di polybag sedalam panjang akarnya ( 3-5cm ) supaya perakaran tidak melipat/patah. bibit ditanam perlahan lantas ditutup dengan media dan dipadatkan dengan ditekan perlahan. diusahakan supaya perakaran jangan sempat melipat.
      sesudah disapih, dikerjakan penyiraman halus ( kabut ) gunakan pompa sprayer ( nozel halus ), mengingat tinggi bibit rata-rata 1 cm, serta gampang roboh.
       
    5. tambah baik dipasang sungkup plastik supaya kelembapan lingkungan bibit bisa terjaga serta bibit terlindungi dari masalah hama pengganggu ( burung, belalang, katak, tikus dan seterusnya ). sungkup bisa di buka sesudah semai berusia 8 minggu.

0 comments:

Post a Comment