Monday, 7 January 2013

Budidaya kayu putih

Pengelolaan rimba sepanjang lebih kurang tiga dekade sudah menyebabkan efek luasnya rimba yang terdegradasi. oleh dikarenakan itu, tekanan pada rimba alam mesti dikurangi, serta karenanya departemen kehutanan sudah mengambil keputusan tujuan kebijakan pembangunan kehutanan ke depan adalah jaman rehabilitasi serta konservasi.

Sebagai sisi dari kebijakan periode panjang tersebut, departemen kehutanan sudah mengambil keputusan 5 ( lima ) kebijakan prioritas yang meliputi pemberantasan penebangan liar, penanggulangan kebakaran rimba, restrukturisasi sektor kehutanan, rehabilitasi tempat serta konservasi sumberdaya rimba serta penguatan desentralisasi kehutanan dengan payung §ocial forestry.

Badan penelitian serta pengembangan kehutanan sebagal unit penyedia ilmu dan pengetahuan serta teknologi ( iptek ) dibawah departemen kehutanan berperan diantaranya sediakan info teknologi untuk beri dukungan pembangunan rimba yang berkepanjangan.

Kayu putih ( melaleuca cajuputi sub sp. cajuputi ) tersebar dengan alami di kepulauan maluku serta australia sisi utara. type ini sudah berkembang luas di indonesia, terlebih di pulau jawa serta maluku memanfaatkan daunnya untuk disuling dengan tradisional oleh penduduk ataupun dengan komersial jadi minyak atsiri yang bernilai ekonomi tinggi. type tanaman ini memiliki daur biologis yang panjang, cepat tumbuh, bisa tumbuh baik pada tanah yang berdrainase baik ataupun buruk dengan kandungan garam tinggi ataupun asam serta toleran di tempat terbuka dan tahan pada kebakaran.

Penelitian p3bpth pada kebun benih semai uji keturunan type kayu putih di gunungkidul didapatkan estimasi peningkatan genetik untuk rendemen minyak sebesar 21% pada rata-rata populasi pada kebun benih, walau demikian apabila dibanding dengan rendemen yang dihasilkan dari pabrik, peningkatan rendemen minyak kian lebih 100%. pada kandungan 1, 8 cyneole, peningkatan yang dihasilkan sebesar 10%. namun untuk karakter perkembangan tanaman didapatkan peningkatan sebesar 15 - 20%. dengan peningkatan rendemen minyak sebesar 100%, maka diinginkan produksi minyak kayu putih bisa ditingkatkan jadi kian lebih 2 kali dengan luasan tanaman yang sama ( susanto, m. 2001 ). pembuatan bibit bisa dikerjakan dengan generatif ( biji ) serta vegetatif. 

0 comments:

Post a Comment